Salam Mojokerto - Penyakit kanker paru akan segera
menjadi kanker yang paling banyak membunuh wanita, mengalahkan kanker
payudara. Hal ini terjadi karena banyaknya wanita yang merokok sekitar
50 tahun lalu.
Menurut laporan terbaru, angka kematian wanita yang menderita kanker paru naik 8 persen pada tahun 2014 di 27 negara Eropa. Data yang dihimpun oleh tim dari Universitas Milan, Italia, itu juga menyebutkan kanker paru pada wanita dan kanker pankreas pada pria dan wanita, merupakan ancaman yang wajib diwaspadai.
Kanker paru menjadi kanker pembunuh utama wanita pada akhir dekade ini karena jumlah wanita perokok di tahun 1960-1970 lebih banyak dibanding perokok pria.
Studi sebelumnya menyebutkan, kanker paru juga banyak diderita orang yang tidak merokok, terutama orang sering terpapar polusi udara dan asbes.
kanker paru merupakan yang mematikan. Pasalnya hampir tidak bisa dilakukan perbaikan pada pasiennya setelah dilakukan pengobatan. Terlebih lagi, penyakit ini sering kali terlambat untuk didiagnosis.
Sementara itu jumlah kematian akibat kanker pankreas terus meningkat di banyak negara. Jumlahnya diperkiarakan 8-5,6 kematian per 1000 penduduk.
"Peningkatan jumlah kematian ini perlu jadi perhatian karena prognosis tumor ini sulit dikenali, angka harapan hidup pasien 5 tahun setelah didiagnosa kurang dari 5 persen," katanya. (Diana Luki)
Menurut laporan terbaru, angka kematian wanita yang menderita kanker paru naik 8 persen pada tahun 2014 di 27 negara Eropa. Data yang dihimpun oleh tim dari Universitas Milan, Italia, itu juga menyebutkan kanker paru pada wanita dan kanker pankreas pada pria dan wanita, merupakan ancaman yang wajib diwaspadai.
Kanker paru menjadi kanker pembunuh utama wanita pada akhir dekade ini karena jumlah wanita perokok di tahun 1960-1970 lebih banyak dibanding perokok pria.
Studi sebelumnya menyebutkan, kanker paru juga banyak diderita orang yang tidak merokok, terutama orang sering terpapar polusi udara dan asbes.
kanker paru merupakan yang mematikan. Pasalnya hampir tidak bisa dilakukan perbaikan pada pasiennya setelah dilakukan pengobatan. Terlebih lagi, penyakit ini sering kali terlambat untuk didiagnosis.
Sementara itu jumlah kematian akibat kanker pankreas terus meningkat di banyak negara. Jumlahnya diperkiarakan 8-5,6 kematian per 1000 penduduk.
"Peningkatan jumlah kematian ini perlu jadi perhatian karena prognosis tumor ini sulit dikenali, angka harapan hidup pasien 5 tahun setelah didiagnosa kurang dari 5 persen," katanya. (Diana Luki)
0 komentar:
Post a Comment