Kebanyakan media di Indonesia mengeluarkan biaya gaji kurang dari 30%.
Hal itu diungkapkan Wahyudi, pengurus AJI Jakarta, Rabu 30 April
2014, mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 121/tahun 2002
tentang Ketentuan Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan,
dengan kriteria tertentu untuk menyerahkan laporan keuangan
perusahaannya ke Kementerian Dalam Negeri.
"Sampai saat ini masih banyak pelanggaran karena tidak jelasnya
sanksi, dan masih banyaknya pekerja media Jakarta yang menerima gaji
bulanan di bawah standar layak," ujar Wahyudi, di Kantor AJI, Kalibata,
Jakarta Selatan, Selasa, 30 April 2014.
Di sisi lain, kata Wahyudi, belanja iklan nasional diperkirakan
tahun ini naik 20 persen menjadi Rp140 triliun. Dan belanja iklan
politik di TV pada kampanye terbuka 16 Maret-5 April 2014 mencapai Rp340
miliar.
"Dalam hal ini, apakah rezeki pemilu itu turun kepada para
reporter, karena dari data AJI tahun 2013, media-media nasional masih
pelit mengucurkan dana untuk kesejahteraan pekerja media. Kebanyakan
media di Indonesia mengeluarkan kurang dari 30 persen biaya untuk
pekerja mereka," kata Wahyudi.
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Media Independen
(FSPMI), M. Irham, mengatakan, upah layak untuk wartawan pemula di
Jakarta pada 2014 seharusnya sebesar Rp5,7 juta per bulan. Namun, dari
55 media di Jakarta yang disurvei Januari 2014, sebagian besar
perusahaan media menggaji wartawannya yang baru setahun bekerja dengan
hanya sekitar Rp3 juta per bulan.
"Bahkan di daerah-daerah masih ada yang di bawah itu. Saya yakin,
secara keseluruhan total pengeluaran, perusahaan media di Indonesia
masih relatif lebih rendah dari porsi pengeluaran gaji untuk
pegawainya," kata Irham.
Tim AJI menghitung rasio antara total pengeluaran gaji dibanding
pendapatan perusahaan sejumlah media. Dia mencontohkan, sebuah
perusahaan media nasional pada 2013 total gaji pegawainya Rp73,7 miliar.
Sementara itu, total pendapatannya Rp262, 2 miliar.
"Jadi rasio gaji dibanding pendapatan 28 persen," katanya.
Pada Hari Buruh yang jatuh pada Kamis besok, 1 Mei 2014, AJI
Jakarta bersama gerakan buruh akan turun ke jalan, mengusung tema
"Jurnalis Tolak Jadi Alas Kaki Pemilik Media!", dan AJI Jakarta akan
membawa sepatu raksasa sebagai simbol demonstrasi.
0 komentar:
Post a Comment