Monday, 23 February 2015

Ketahuan selingkuh, kades wanita di Bogor ditalak tiga suami

Kategori:



Ketahuan selingkuh, kades wanita di Bogor ditalak tiga suami

Diduga sering kedapatan selingkuh dengan sejumlah polisi, aparat desa, dan kecamatan, Sri Budi Sayekti (45), Kepala Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor dicerai Andi Bahtiar (71) suaminya.

Meski perceraian tersebut belum masuk ranah hukum yakni pengadilan agama, namun pihak suami yang sudah tidak tahan dengan perilaku istrinya akhirnya menceraikan dengan perkataan dan pernyataan talak tiga di atas materai Rp 6.000.

"Saya baru akan mendaftarkan gugatan cerainya ke pengadilan. Sebetulnya sudah mau didaftarkan gugatan cerai ini tapi istri saya selalu menghindar," ujar Andi saat ditemui di salah satu vila di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin (23/2).

Dia mengaku, terpaksa menceraikan istrinya yang dinikahi 24 tahun silam itu karena sudah berulangkali selingkuh. Yang parah, dalam cetak buku tabungannya banyak keluar masuk uang. "Saya bingung sejak jadi Kepala Desa 2012 lalu, di buku tabungannya banyak uang ratusan juta yang masuk dan tak sedikit juga uang yang keluar ditransfer ke rekening seseorang," katanya.

Bahkan uang sebanyak itu, selama Sri menjadi Kepala Desa belum pernah dirasakannya. "Bahkan sebelum jadi kepala desa, dia saya belikan mobil, bangunkan rumah, anak-anak saya satu per satu dibelikan mobil, dari uang saya bukan uang dia, tapi sekarang saya sering dapat kabar kalau saya keluar kota, dia suka selingkuh," ujarnya.

Bahkan yang paling santer terdengar dan diketahuinya, Sri selingkuh dengan salah satu provos kepolisian dan salah satu kepala desa di Kecamatan Caringin. "Bahkan saya sempat mengumpulkan seluruh pegawai Desa Cipayung Girang dan mereka membenarkan telah terjadi perselingkuhan istri saya, dengan berbagai laki-laki yang usianya relatif muda," jelasnya.

Pihaknya berharap, inspektorat Pemkab Bogor khususnya yang menangani masalah pembinaan perilaku dan etika aparatur desa atau pegawai negeri sipil untuk menindaknya. "Biar dia sadar, bahwa saya sebagai suami maupun kepala rumah tangga tidak gampang dilecehkan begitu saja. Apalagi dia sebagai kepala desa yang seharusnya jadi panutan bagi masyarakatnya," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cipayung Girang Sri Budi Sayekti saat dikonfirmasi membantah tuduhan perselingkuhan sebagaimana yang dikatakan suaminya.

"Itu hanya salah paham, masa saya ada tipe orang seperti itu (berselingkuh)," ujarnya, saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin (23/2).

Meski demikian, pihaknya meminta sumber isu perselingkuhan tersebut harus akurat dan ada bukti. "Sumbernya harus akurat. Enggak ada bukti selingkuh sama siapa? Ya kalau gosip sudah risiko jabatan. Tapi ingat jangan aneh-aneh saya juga bisa marah dan bisa menuntut balik pencemaran nama baik," kilahnya.

0 komentar:

Post a Comment