Monday 23 February 2015

Ada 2 siswi kesurupan, Kepsek malah mencabuli dengan dalih usir jin

Kategori: ,


Ada 2 siswi kesurupan, Kepsek malah mencabuli dengan dalih usir jin
  Dua siswi Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Malang masing-masing berinisial LS (14) dan RR (14) mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Kepala Sekolahnya, H Asrofi. Pelaku berbuat tidak senonoh itu terjadi saat kegiatan Persami (Perkemahan Sabtu - Minggu) pada Sabtu, 31 Januari 2015 di Lapangan Desa Kenanga, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Polres Malang telah menahan dan menetapkan Asrofi yang merupakan warga Wadung, Kecamatan Pakisaji sebagai tersangka setelah mendapat laporan dari keluarga korban. "Dua wali murid kedua korban melapor dan kami telah memeriksa tujuh saksi," kata Kanit Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang, Iptu Sutiyo, Senin (23/2).

Berdasarkan keterangan para saksi, sekitar pukul 23.00 WIB, diadakan acara api unggun. Namun mendadak, dua siswa yakni korban LS dan RR mendadak berteriak histeris dan menangis. Mereka diduga kerasukan makhluk halus.

Para pembina kemudian memberi pertolongan dengan membawa mereka ke mobil milik Asrofi. Saat itu suasana hujan, sehingga mobil dianggap tempat yang layak untuk memberikan pertolongan.

Korban pertama yang dibawa ke mobil adalah LS yang direbahkan di jok belakang. Tidak lama kemudian, RR dengan kondisi yang sama juga dibawa di samping LS. Asrofi berdalih merukyah (mengusir jin) korban di dalam mobil tersebut.

Berikutnya pintu mobil ditutup dan para pembina diminta pelaku kembali ke lokasi kegiatan.

"Kejadiannya di dalam mobil. LS mengaku dicium di bibir dan pipinya, sedangkan RR dicium dan diraba payudaranya," kata Sutiyo.

Polisi telah memeriksa tujuh saksi, di antaranya pembina pramuka yang membopong dua korban ke mobil. Selain itu juga dihadirkan saksi ahli, seorang psikiater.

"Dua korban menurut saksi ahli mengalami trauma akibat tindak pelecehan seksual. LS masih tidak selera makan, sementara RR masih ketakutan saat ingat peristiwanya," katanya.

1 komentar: