Saturday, 10 May 2014

Studi: Pengaruh Depresi Bisa Berlangsung 25 Tahun

Kategori:


Bisa memengaruhi karir dan asmara

Depresi saat remaja bisa memengaruhi kehidupan dewasa hingga 25 tahun kemudian.
Salam mojokerto- Menderita depresi dan emosi negatif saat remaja bisa memengaruhi kehidupan hingga 25 tahun setelahnya. Hal tersebut dikemukakan sebuah studi dari University of Alberta, Kanada. Penelitian yang diterbitkan di Journal of Family Psychology tersebut melibatkan 341 partisipan dan dilakukan selama 25 tahun. 
Dari penelitian, diketahui mereka yang menderita depresi atau memiliki emosi negatif semasa remaja, cenderung memiliki karakter yang tidak jauh berbeda ketika mencapai usia paruh baya. Alasannya, karena emosi negatif cenderung terus melekat pada kepribadian seseorang, meskipun banyak peristiwa besar yang terjadi semasa hidup. 
"Ini sangat mengejutkan karena peristiwa besar seperti mendapat pekerjaan, pernikahan dan memiliki anak, tidak berpengaruh banyak terhadap karakter depresif," papar Dr. Matthew Johnson yang mengepalai penelitian. 
"Selama ini kami mengasumsikan bahwa masa-masa depresi selama sekolah akan berlalu begitu saja, namun ternyata asumsi itu salah. Depresi dan emosi negatif akan terus memengaruhi hidup hingga 25 tahun setelahnya," tambah Dr.Johnson, dilansir Daily Mail.
Selain itu, Dr.Johnson juga mengungkapkan faktanya, gejala depresi dan emosi akan terus-menerus terlihat sepanjang hidup dan memengaruhi kepribadian. 
"Mereka yang bisa mengontrol emosi dan bertindak dewasa merupakan buah dari masa remaja yang bahagia. Sebaliknya, masa remaja yang kelam, yang diwarnai depresi, bisa menghasilkan orang dewasa yang cenderung agresif atau justru tertutup," tutur Dr.Johnson.
Riset yang dimulai pada tahun 1985 tersebut melibatkan 178 partisipan wanita dan 163 partisipan pria, dalam rentang usia 18-25 tahun. Seluruh partisipan kembali disurvei di usia 30an, dimana mereka memasuki puncak kehidupan dengan banyak peristiwa besar. Survei kembali dilakukan ketika para partisipan memasuki usia 40an, untuk mengetahui bagaimana pengaruh depresi dan emosi negatif di masa muda memengaruhi kehidupan dewasa mereka. 
Hasilnya, kesehatan mental saat remaja punya peran signifikan dalam membentuk kepribadian di masa dewasa. Kesehatan mental tersebut juga akan memengaruhi seseorang dalam menciptakan hubungan dengan orang lain. 
"Hasil penelitian ini bisa diaplikasikan guna mengurangi tingginya tingkat perceraian dan kekerasan rumah tangga," pungkas Dr. Johnson.

0 komentar:

Post a Comment