Sunday, 24 August 2014

Kisah sukses Jatuh Bangun Tama Dari Waralaba

Kategori:

Panggilan akrab tama, nama lengkapnya David Yudha Pratama umurnya masih 22 tahun kelahiran 8 Mei 1992 dan tinggal di Ds. Jotangan Ds. Jotangan RT.05 RW. 03 Mojosari Mojokerto, anak pertama dari dua bersaudara ini memiliki banyak usaha yang ia dirikan mulai dari nol, usaha tersebut diantaranya Warnet, Cafe/Kedai, Toko komputer, supllier accesorise komputer dan tambak lele sangkuriang di kecamatan mojosari yang beromzet puluhan juta perbulan.
Terlahir dari keluarga yang sederhana semua dilaluinya tidak semudah apa yang orang lain pikirkan jatuh bangun, dikhianati teman sendiri, ditipu bahkan bangkrut telah ia alami tapi semangat untuk terus maju yang di miliki pengusaha muda ini sangat luar biasa.
Ujarnya "Kalau jatuh (bangkrut) yah berdiri lagi, 100 kali jatuh 200 kali bangun lagi" semangat itu yang membuat ia mampu bertahan dan kuat dalam segi mental pengusaha. Sejak kecil jiwa mandirinya sudah kelihatan diwaktu ia masih sekolah dasar ia tak mau meminta uang kepada orang tuanya untuk membeli mainan karena dia malu untuk meminta uang.
Uang saku sekolah yang tiap hari diberikan sama orang tuanya sebagian uang itu untuk ia tabung hingga terkumpul cukup untuk membeli mainan itu sendiri. Kalau uangnya tidak cukup dia tak putus asa ia membuat mainan sendiri meskipun tidak bagus asal bisa dimainkan dan buat ia senang.
Berjualan sudah ia lakukan sejak duduk dibangku SMP Negeri 2 Mojosari kelas 2, dulu ia berjualan koran dilampu merah setelah pulang sekolah untuk mendapakan uang yang lebih. Tidak hanya jualan koran, jaga toko kaset bajakan di pasar legi pun telah ia alami.
Waktu berjalan sampai ia SMA dan bersekolah di MAN Mojosari, ia ikut organisasi seperti OSIS, Pramuka, Student Compani dan PMR. Tapi dari sekian organisasi yang ia gemari adalah SC dan OSIS karena disana ia mendapat banyak ilmu untuk ia terapkan saat lulus nanti.
Setelah ia lulus SMA dia langsung membuka Warnet yang sebagian modalnya dari ia memenangkan perlombaan komputer di Bandung dan sebagian lagi ia pinjam ke orang tuanya. Hidup gak semulus itu pasti ada hambatanya, setelah lulus sma ia kuliah di UNIM Mojokerto dan mempunyai banyak teman.
Pada saat semester 4 dia dan teman-temannya mempunyai inisiatif membuka cafe yang diurus oleh 6 orang," berfikir mulus tidak ada apa-apa hemm belum, saat itulah hancur sehancurnya hidupku"ujarnya. ia dikhianati oleh teman-temanya karena berbagai persoalan antara lain, harta, wanita, dan karena kondisi cafe pada saat itu sepi pengunjung, mereka tidak kuat hingga akhirnya mereka keluar satu per satu.
Ujarnya"Keluar si gak papa yang ngembalikan modalnya siapa", yah ia sendiri yang mengembalikan semua modal usaha yang berkisar 15Jt dan ia harus mengembalikan uang itu sendiri dan bekerja sekeras mungkin dari berjualan komputer dan uang dari warnet, menangis bagi ia sudah biasa karena air matanya kering untuk kesedihan yang dikhianati dan menerima resiko itu sendirian.
Alhamdulilah sejak masa suram tersebut sedikit demi sedikit uang tersebut terkumpul dan ia bisa mengembalikan modal tersebut dan juga bisa membangun cafe lagi dan lebih besar. semua usahanya juga meningkat drastis. sejak saat itu ia meningkatkan usahanya satu persatu hingga memiliki berbagai cabang di mojokerto dan sekitarnya.
Dia berbagi kunci rahasia suksesnya yaittu "Resiko bukanlah halangan walau itu pedih dan sakit tapi itu adalah sebuah peluang besar, menjauhi resiko bahkan sampai enggan punya resiko itu sama saja dengan membuang peluang emas",ujarnya.
Meskipun memiliki berbagai macam usaha tapi ia tak sersikap sombong ia selalu rendah diri dan selalu bilang aku belum sukses, karena kunci sukses adalah tidak sombong dan ria'. Masa lalu mengajarinya untuk terus berjuang dan selalu berbagi dari segi materi maupun ilmu. karena baginya harta yang ia dapat semerta-merta titipan dari Allah SWT untuk ia bagikan kepada orang-orang miskin lainnya.Masa Susah Masa Kelam pengkhianatan telah dibayar dengan kata sukses.

Pesan : Ingat Pengusaha bukan karyawan, pengusaha diatas karyawan , pemikiran dan tindakan jangan banyak mikir untuk berwirausaha, bussines plan adalah omong kosong , action adalah senjata pengusaha.
Talk Less do more

Sumber : http://forum.detik.com
Meski usahanya sudah maju dan omzetnya menggelembung, tapi Ado mengaku tetap hidup sederhana. Pengalaman di masa lalu mengajarinya untuk hidup sederhana. Kesabaran dan keuletan Ado terbayar sekarang ini. - See more at: http://kisahsukses.info/kisah-sukses-andri-aryansah-ado-merintis-usaha-merchandise.html#sthash.lnopCsuV.dpuf
.Rianti (Salam Mojokerto)

0 komentar:

Post a Comment